Kehilangan

Kehilangan

Doamu Ayah

Doamu Ayah

in Memorian of H.M.Husni Thamrin & Hj.Tina Triwahyuni Widya Nigrum

in Memorian of H.M.Husni Thamrin & Hj.Tina Triwahyuni Widya Nigrum
For my Parent in Heaven

PESAN TERAKHIR

3 kunci itu kan kusimpan sepanjang hayatku,
Takkan lekang oleh ruang dan waktu.

Dunia kita memang telah berbeda,
Namun Cinta, Kasih Sayang, serta Ilmu darimu.
Adalah warisan yg paling bernilai untukku.

Terimakasih Papah...

Father...

Father...
Loosing U is My deepest Pain Father

Sunday, July 26, 2009

Kita Semua Butuh Teman Bicara

Berat rasanya membayangkan ada ayah yang tega menyakiti anaknya dengan cara melindaskan kaki hingga buntung di lintasan kereta. Sulit dipahami bagaimana seorang ayah tega membakar istri dan anaknya dalam sebuah mobil di jalan tol.

Sejumlah kasus kekerasan belakangan ini memang mengguncang hati kita. Diduga depresi melatarbelakangi para pelaku nekat melakukan aksi kekerasan tersebut. Tapi, apa pun alasannya, perilaku ayah yang membahayakan jiwa keluarganya tidak bisa dibenarkan.

Istilah depresi dalam ilmu kesehatan jiwa dipergunakan untuk menggambarkan suatu kondisi gangguan jiwa yang secara klinis tampil dalam bentuk perasaan murung, kehilangan gairah hidup, lesu, putus asa, serta kehilangan rasa percaya diri.

Depresi adalah gangguan jiwa yang paling lazim dijumpai di masyarakat. Prevalensinya cukup tinggi, berkisar 5-10 persen. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan pada tahun 2020 depresi akan menempati masalah kesehatan nomor dua terbesar setelah penyakit kardiovaskuler.

Data riset Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia tahun 2007 menunjukkan 94 persen penduduk Indonesia saat ini mengalami depresi dari tingkat ringan hingga berat. Masalah ekonomi, sosial, hingga hubungan suami istri serta orangtua dan anak, bisa mendatangkan beragam masalah berat.

Psikolog Roslina Verauli menyatakan, orang dengan depresi ringan masih bisa tetap bekerja. Namun, jika orang tersebut sudah sampai mengurung diri, tidak mau beraktivitas, tak bersemangat, tidak mau makan, atau sebaliknya terlalu banyak makan, merupakan tanda yang mengarah pada depresi berat.

Penderita depresi juga biasanya mengalami fluktuasi emosi. "Ambang toleransi orang yang sedang depresi jadi rendah, terutama bila ada hal yang bisa mencetuskan emosinya," kata Vera. Lebih lanjut ia mengungkapkan, lingkungan sekitarnya harus mewaspadai bila penderita depresi sudah mengeluarkan ide bunuh diri atau ingin mati.

Langkah pertama untuk membantu penderita depresi, menurut Vera adalah dengan menemani mereka. "Tunjukkan kalau kita ada untuk mereka. Dengarkan keluhan-keluhannya karena mereka butuh teman bicara," saran psikolog dari RS Pondok Indah ini.

Menurut Vera, sebaiknya hindari menyuruh penderita depresi datang ke psikolog karena mereka pasti menyangkal sedang bermasalah. "Datang ke psikolog harus berasal dari keinginan mereka sendiri," katanya. Bantu penderita untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari untuk mengalihkan perhatiannya. Untuk penderita depresi berat, keluarga harus lebih sabar.

Selain konseling dengan psikolog, penderita depresi juga bisa disembuhkan lewat terapi pengobatan dengan obat anti depresi yang diresepkan dokter.

No comments:

Post a Comment